Hari ini kita memasuki masa Pra-Paskah untuk mengenang masa sengsara Yesus Kristus. Dalam masa Pra-Paskah ini jemaat diajak untuk merendahkan hati dan menjalani pertobatan dihadapan Tuhan. Masa Pra-Paskah berlangsung selama 40 hari dimulai Rabu Abu dan berakhir saat Minggu Palma.
Rabu Abu merupakan masa pertobatan, perkabungan, introspeksi diri, pendekatan diri pada Tuhan, dan berpuasa. Dalam tradisi Israel, abu melambangkan kefanaan manusia (Kejadian 3:19; 18:27), lambang penyesalan diri dan pertobatan (Yosua. 7:6; Yesaya. 58:5-7; 2 Samuel 13:19; Ayub. 2:12; Yeheskiel 27:30; Yoel 2:12-13; Markus. 1:15).
Dalam tradisi, abu ditaburkan di kepala laki-laki dan imam, sedang perempuan membubuhkannya di dahi. Pada Abad 12, abu diambil dari daun Palem yang dikeringkan sejak Minggu Palmarum setahun sebelumnya.
Inti dari masa Pra-Paskah adalah persiapan diri untuk Paskah. Pra-Paskah tidak hanya diisi dengan dukacita dan pergumulan berat (oleh karena itu namanya bukan minggu sengsara) tetapi diisi pula dengan kesukaan dan pengharapan karena inilah waktu dan kesempatan bagi gereja untuk menghayati peristiwa salib Kristus. Umat/gereja diberi kesempatan untuk lebih mengenal kasih Allah dalam Kristus melalui pertobatan yang sungguh-sungguh yang selalu diikuti dengan anugerah pengampuan dosa.
Masa Pra-Paskah tahun ini GKJW mengambil tema : Pengorbanan Yesus Kristus Memberi Hidup pada Umat-Nya.
Selamat menghayati Rabu Abu dan memasuki masa Pra-Paskah.
إرسال تعليق