CEMOE BU GUD – PAK DAR, HANGATNYA BIKIN PLONG

 CEMOE BU GUD – PAK DAR,  HANGATNYA  BIKIN PLONG






Bila Anda melintasi Jl Imam Bonjol pada sore hingga malam hari, tepatnya sebelah Gang V, Anda akan melihat warung cemoe sederhana. Warung cemoe ini dikelola Bu Gud Sriyatun, warga GKJW Jemaat Ponorogo, bersama suaminya Pak Sudarsono.

 

Jauh sebelum membuka warung cemoe ini, Bu Gud pernah membuka warung nasi goreng, thiwul goreng, dan bakmi, tepatnya sebelum Bu Gud pensiun sebagai Guru Agama di SDN 1 Mangkujayan, Ponorogo, tahun 2013. Tetapi karena harga yang kurang terjangkau oleh masyarakat sekitar, maka ketika pandemi covid-19 melanda warung ini pun tutup.

 

“Pas masa pandemi kami buka sore, jam 10 malam mobil patroli sudah keliling agar warung segera tutup. Penjualan tidak seusai yang diharapkan, akhirnya kami pun tutup,” kata Bu Gud yang pernah menjadi perawat Panti Wanita sekitar tahun 1975-1979 ini.

 

Usaha untuk berjualan tidak berhenti di situ saja. Bu Gud kemudian membuat nasi thiwul bungkus yang dijajakan di sekitar rumahnya secara berkeliling. Namun usaha ini juga tidak berlangsung lama, karena tenaga yang tidak memadai.

 

Akhirnya mulai setengah tahun lalu, anaknya membelikan gerobak untuk dijadikan tempat jualan di rumah, sehingga tidak perlu keliling lagi. Maka Bu Gud dan suaminya membuka cemoe di depan rumah di Jl. Imam Bonjol no. 137, Brotonegaran, hingga sekarang.

 

Selain cemoe yang saat ini dijual Rp 4.000,- per mangkok, Bu Gud juga berjualan aneka gorengan dengan harga Rp 1.000,- dan nasi thiwul urap Rp 3.000,-. Menurutnya, harga ini terjangkau oleh masyarakat sekitar rumahnya.  Warung cemoe ini buka setiap hari mulai dari pukul 4 sore hingga habis dagangannya sekitar pukul 9 malam.

 

“Puji Tuhan, cemoe dan gorengan selalu habis setiap malam, pelanggan banyak yang suka,” katanya.

 

Ia menceritakan bahwa pernah ada tetangganya yang sedang arisan keluarga sekitar 25 orang. Mereka dibawa ke rumah Bu Gud, digelar tikar di teras rumah dan memesan cemoe serta gorengan dan nasi thiwul yang ada. Bu Gud serta suaminya merasa senang sekali, karena dagangannya laku dan segera habis.

 

“Mereka senang karena rasa jahe cemoenya sangat terasa sehingga membuat leher plong, serta gorengan yang saya sajikan ukurannya lumayan untuk harga segitu,” ujar Bu Gud.

 

Nah bila Anda melintas Jl Imam Bonjol, bisa singgah di Warung Cemoe Pak Sudarsono yang lokasinya bisa dicek di sini (https://g.co/kgs/aWcqie) atau bila ingin pesan cemoe dan gorengan untuk suatu acara, bisa menghubungi nomor WA Bu Gud di 0831-9435-7740 atau WA Pak Sudarsono di 082-257-286-207.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama